Rabu, 01 November 2017

Ternyata menjadi dosen itu tugasnya tidak hanya mendidik para mahasiswanya agar menjadi pintar secara akademik, tapi juga harus pintar secara praktek.
Selain itu, seorang dosen rupanya juga punya tugas pengabdian kepada masyarakat secara langsung. Tugas pengabdian kepada masyarakat ini hukumnya wajib.
Setiap dosen memiliki tugas pengabdian yang berbeda disesuaikan dengan disiplin ilmu yang dimiliki. Misalnya tugas pengabdian yang dilaksanakan Jasmani, dosen Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Program Studi Manajemen Pendidikan Islam pada Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palangka Raya ini.
Adapun tugas belajar yang dilakoni Jasmani adalah mengurusi orang mati, mulai dari memandikan jenazah, mengafani, mensolatkan, hingga ikut menguburkan.
Hebatnya, profesi sambilan ini dia lakoni sejak 1996 hingga 2017. Jadi jika ditotal jumlah mayat yang ditangani sejak 1996 hingga 2017 ini sudah mencapai 213 jenazah.
"Mayat yang saya tangani sangat bervariasi. Ada yang meninggal karena sakit, stoke, tenggelam, kecelakaan, busuk, tua, muda, dan anak-anak," tutur Jasmani kepada wartawan, Selasa (31/10/2017).
Bagi sebagian orang, menangani orang meninggal itu sangat menakutkan, tapi bagi Jasmani karena selain tuntutan organisasi juga sebagai tanggung jawab sosial sebagai warga masyarakat di lingkungannya di Komplek Palangka Raya Permai.
"Padahal di lingkungan saya itu juga banyak mahasiswa dan dosen yang bisa memandikan jenazah, tapi mereka tidak mau, karena mereka belum memiliki keberanian," tuturnya.
Rupanya kebisaan Jasmani ini juga didengar oleh orang banyak, sehingga wilayah pengabdiannya lumayan luas. "Menjadi profesi seperti saya ini sudah resiko. Tidak kenal waktu. Jika ada orang perlu, jam 1 malam harus bangun, karena jenazah akan segera diberangkatkan ke kampung halaman misalnya," tuturnya. 
Lihat video  Tampilan Kampus IAIN Palangka Raya 2017 - Buat SEMANGAT Belajar

Jasmani menuturkan pengabdian riil seperti ini memiliki resiko mistis, karena dari sebagian jenazah yang dia tangani beraneka ragam. Ada yang nakal, ada pula yang baik. Tapi dengan kemampuannya itu, semua resiko mistis itu bisa dia taklukan setelah melakukan 'pendekatan' dengan si jenazah.
Di sisi lain, profesi seperti ini bagi Jasmani terkadang mendatangkan rezeki. Dia percaya dengan profesi apa pun yang ditekuni seseorang pasti akan mendapatkan rezeki.
Sumber:
http://www.borneonews.co.id/berita/78487-dosen-iain-palangka-raya-ini-sudah-213-kali-mandikan-jenazah
Posted by UPT PENGEMBANGAN BAHASA On 05.14.00 No comments

0 comments:

Posting Komentar

  • RSS
  • Delicious
  • Digg
  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin
  • Youtube

Postingan Populer

Archive

Hubungi Kami